Salam sayang dan rindu..
Hari-hari yang basah dan dingin ini sering mengingatkan saya pada arwah ibu..
rindunya pada arwah ibu..!!
Dan puisi ini menceritakan tentang hangatnya kasih sayag seorang ibu..
Dan saya masih juga ingin mengungkapkan..
andainyalah..andainyalah...
ibu masih ada...!!
Pada kala aku mengenang ibu
masih terasa eratnya pelukanmu
panas air mata membasahi pipi
tempatmu masih terpahat di hati
pasir berpindah pantai masih di situ
waktu berubah kasihku masih padamu.
Kesudahan hidup kematian yang pasti
pemergian yang kutangisi hingga kini
kasih sayangmu menggegar jiwa
ada tugas belum selesai
ada hajat belum tertunai
ada budi belum dibalas
bagai hutang yang belum dilangsai
terlalu banyak yang kuterima
terlalu sedikit yang sempat kuberi
kesalku kemewahan ini tak dapat dikongsi.
Nostalgia bersamamu kubiarkan segar
suka duka ingin kulalui bersama
kau cemas membalut lukaku di lutut
terseliuh kaki kau yang mengurut
rajukku sekejap pandai kau memujuk
kasihmu menemaniku pada saatku dicabar
memilih antara antah dan beras
antara berlian dan kaca
zamrud mutiara di telapak tangan
masih ibu permata hatiku.
~ Khadijah Hashim ~
Saat ibu telah tiada..barulah kita menyedari nilai kasih sayangya..
segunung intan permatapun..
tiada sama nilainya dngan curahan kasih sayang dan pengorbanannya..
Aduhai ibu..damailah kau di sisiNya..
Amin..
Terima Kasih sudi mampir..
masih terasa eratnya pelukanmu
panas air mata membasahi pipi
tempatmu masih terpahat di hati
pasir berpindah pantai masih di situ
waktu berubah kasihku masih padamu.
Kesudahan hidup kematian yang pasti
pemergian yang kutangisi hingga kini
kasih sayangmu menggegar jiwa
ada tugas belum selesai
ada hajat belum tertunai
ada budi belum dibalas
bagai hutang yang belum dilangsai
terlalu banyak yang kuterima
terlalu sedikit yang sempat kuberi
kesalku kemewahan ini tak dapat dikongsi.
Nostalgia bersamamu kubiarkan segar
suka duka ingin kulalui bersama
kau cemas membalut lukaku di lutut
terseliuh kaki kau yang mengurut
rajukku sekejap pandai kau memujuk
kasihmu menemaniku pada saatku dicabar
memilih antara antah dan beras
antara berlian dan kaca
zamrud mutiara di telapak tangan
masih ibu permata hatiku.
~ Khadijah Hashim ~
Saat ibu telah tiada..barulah kita menyedari nilai kasih sayangya..
segunung intan permatapun..
tiada sama nilainya dngan curahan kasih sayang dan pengorbanannya..
Aduhai ibu..damailah kau di sisiNya..
Amin..
Terima Kasih sudi mampir..
No comments:
Post a Comment